Ganjarian Jatim Mendukung Langkah Jokowi Cawe-cawe Pilpres 2024
Ketua Ganjarian Jawa Timur Agus Hadi Santoso. (Foto pribadi Agus Hadi) |
KABARDESO.COM,JEMBER- Pengakuan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk Cawe cawe pada Pilpres 2024, menuai banyak perhatian publik.
Menanggapi hal ini, Agus Hadi Santoso Ketua Ganjarian Jawa Timur (Jatim) di Jember mengku mendukung penuh penyataan RI 1 tersebut. Karena, Presiden lebih tahu medan geopolitik saat ini.
"Karena pak Jokowi lebih tahun sitasi global dan situasi negara ini. Adanya Cawe-cawe masalah Pilpres itu sangat lumrah dan kami berterima kasih. Dan kami mendukung penuh Pak Jokowi melakukan cawe-cawe," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (31/5/2023)
Menurutnya, pernyataan presiden tersebut, hanya untuk memastikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan baik. Supaya tidak terjadi perpecahan bangsa dan negara.
"Ini luar biasa sebenarnya, kerena untuk mengalahkan suasana politik yang berkembang saat ini, dikala Pak Jokowi dengan tingkat kepuasan 82 persen. Artinya 82 persen masyarakat Indonesia merasa Aman," tambah Agus.
Agus mengakui memang adanya isu, Jokowi sudah memesan Ganjar Pranowo Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto Bakal Colon Presiden Partai Gerindra.
"Terkait endorse kepada Prabowo ataupun Ganjar, yang jelas bukan Anies. Kayaknya itu yang diprioritaskan. Karena kami tahu siap Anies, siap Partai dibelakang Anies dan siapa yang ada dibelakangnya," urainya.
Namun, Agus menilai Jokowi akan lebih condong kepada Ganjar Pranowo dalam endorse tersebut. Sebab keduanya lahir dari rahim PDI Perjuangan.
"Kami yakin pak Jokowi cenderung lebih pak Ganjar, ketimbang Pranowo. Sehingga kami mendukung penuh, jika pak Jokowi ikut cawe-cawe, supaya 82 persen masyarakat Indonesia yang mendukung pak Jokowi. Bisa merasa aman dan bangsa ini tidak dirusak lagi," katanya.
Agus menilai maksud Jokowi melakukan cawe-cawe Pilpres 2024, untuk memastikan jalannya pemilu aman dan lancar. Untuk memastikan pembangunan Indonesia maju bisa terwujud.
"Karena sepuluh tahun lagi, Indonesia akan masuk katagori negara maju. Ini jangan sampai dirusak hari ini, urusan pernik pernik partai berstatemen seperti itu (tidak netral) monggo," katanya.
Selama langkah Jokowi untuk keutuhan bangsa dan negara. Kata Agus, Ganjarian Jawa Timur akan mendukung penuh.
"Karena pak Jokowi tahun betul, bagaikan Eropa pernah sakit hati persoalan nikel. Dan kami tahu siapa pengusaha nikel yang bermain, dari pada hancur negara ini. Yang penting Jokowi tidak melanggar hukum dan aturan maupun kebijakan KPU," ulasnya.
Agus mengakui jabatan Jokowi ini selain sebagai kepala tertinggi Aparatur Sipil Negara (ASN) , juga pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri. Sehingga, sebagai orang beranggapan ketidak netralan RI 1, akan ditiru oleh anak buahnya.
"Tetapi pak Jokowi kan tidak pernah memberikan perintah, hanya memberi simbol. Contoh, Prabowo bareng Gibran, kemudian Pak Jokowi bareng Ganjar. Terus apakah disitu ada pak Jokowi kepada anak buahnya untuk dukung Prabowo atau Ganjar, kan tidak ada," katanya.
"Apalagi ke ASN, wong banyak ASN yang justru berseberangan dengan Jokowi. Kecuali, kalau pak Jokowi bilang, saya pendukung Ganjar atau saya pendukung Pranowo, baru itu salah," katanya.
Sebatas informasi, penyataan Presiden Jokowi mengakui akan ikut campur soal Pipres 2024, usai melakukan pertemuan dengan para pimpinan media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/5/2023),
Cawe-cawe dalam urusan dengan partai politik. Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut memiliki makna positif."Untuk negara, saya cawe-cawe," ujarnya.
Dirinya mengaku akan cawe-cawe untuk memastikan perekonomian negara berjalan baik. Jadi, hal ini dilakukan agar pemilu nanti bisa berjalan secara demokratis.
"Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis," imbuh Jokowi.
Jokowi menilai tiga belas tahun ke depan sangat menentukan kemajuan Indonesia.Sehingga siapapun calon presiden terpilih pada Pilpres 2024. Dia ingin, program pembangunan yang sudah ada, dapat dilanjutkan.
"Jadi ibaratnya sudah SMA, balik ke SD lagi. Silakan orang boleh mau gaya pop, gaya dangdut, gaya rock, tapi maju terus. Jangan maju mundur kayak poco-poco," tutur dia.
Posting Komentar