Usai Diresmikan Zulhas Jembatan Ungkalan Jember Rusak, Begini Tanggapan Legislator PAN
Rusak:petugas Kementerian PUPR meninjau Jembatan Gangung Ungkalan Desa Sabrang Ambulu, Rabu (28/9) |
JEMBER, Kabardeso.com-Proyek Jembatan Gantung di Dusun Ungkalan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu garapan PT. Mahameru Citra Perkasa , mengalami kerusakan fisik, sehingga menjadi sorotan publik.
Padahal jembatan yang dibangun dengan anggaran senilai Rp2,8 Miliar tersebut, enam bulan lalu diresmikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).
Mengingat, infrastruktur pengerjaannya, berakhir pada 19 Desember 2021,namun sekarang kawat pada jebol, besinya berkarat dan pipanya sudah banyak yang patah.
Selain itu, rekanan proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, sudah sembilan purnama, belum juga membayar honor pekerja, uang sewa rumah warga serta suplayer bahan material.
Pantauan di lapangan, papan proyek pembangunan jembatan , juga sudah tidak ada. Padahal belum bangunan ini, belum berumur satu tahun dan masih masa perawatan.
Berdasarkan surat yang ditandatangani Bupati Jember Hendy Siswanto nomor 610.35/133/35.09.312/2021, ternyata proyek jembatan gantung tersebut, merupakan usulan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Sungkono dari Fraksi PAN.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember dari Partai PAN Agus Khoroni mengaku selama ini, hanya sebatas menfasilitasi pengerjaan proyek jembatan , penghubung Dusun Ungkalan Desa Sabrang dan Dusun Bregoh Desa Sumberejo, agar berjalan dengan lancar.
"Karena itu kan masuk dapil saya, dan itu masuk kecamatan Ambulu. Karena DPR RI yang ngusulkan itu dari PAN, kita fasilitasi untuk komunikasi, antara PUPR, rekanan, Pokmas termasuk kami undang pemerintah Desa,"ujarnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (29/9/2022)
Soalnya proyek tersebut berada diantara dua Dusun yang beda Desa, dan dipisahkan dengan Sungai besar. Sehingga,lanjut dia, diperlukan keterlibatan warga di daerah sekitar, karena mereka lebih paham soal medan pekerjaan.
"Supaya ada singkronisasilah antara rekanan, dengan masyarakat yang ada disitu,ya sebatas itu saja kita,"kata pria yang akrab disapa Agus ini.
Sementara Terkait masalah bangunan fisik rusak dan honor pekerja belum dibayar oleh kontraktor. justru Agus tidak bisa berkomentar, karena hal ini diluar pengawasannya. Sebab DPRD Jember hanya fasilitator.
"Jadi cuma menunjukan titiknya, disini lo tempatnya jembatan gantung. Terkait rekanan masangnya pakai apa, pakai batu dari mana, bah itu kita nggak sampai ke teknis seperti itu. Bukan ranah kita waktu itu, dan inikan masih dipegang PUPR," kata legislator dari Daerah Pemilihan 4 DPRD Jember ini.
Agus menegaskan selama masa perawatan jembatan gantung, apapun masalahnya masih tanggung jawab Kementerian PUPR dan kontraktor pelaksana. Baru Setelah satu tahun diserahterimakan terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
"Setelah satu tahun, baru diserahkan ke Pemkab, dan kita bisa ikut campur untuk membenahi jembatan, kalau sudah ada serahterima dari Pemkab," urai Agus.
Terkait papan proyek hilang dimasa perawatan bangunan, justru Agus menilai, mungkin ketika terjadi kerusakan, karena tidak dirawat oleh masyarakat sekitar.
"Mungkin masyarakat disana istilahnya, kurang open (ngerawat red: Jawa), saya sampat beberapa kali dilokasi, agar masyarakat tidak over load dan over dimensi saat melintasi jembatan,"katanya
Terkait peresmian yang dilakukan ketua umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) Jembatan Gantung di Desa Sabrang kala itu, kata dia, karena bangunannya sudah selesai dibangun saja.
"Waktu itu bang Zul ada kegiatan di Jembar, sekalian kita ke situ, untuk peresmian , bukan peresmian sih, sekalian kita acarakan,"tukas Agus mengakhiri.
Sementara, Kepala Bidang Pembangunan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber daya Air Jember Kurnia belum bisa dimintai komentar, perihal adanya serah terima bangunan tersebut apa belum. Sebab sedang keluar kantor.
"Sedang ngelayat, soalnya kan Kasi bidang jalan meninggal dunia," kata Safii Satpol PP yang berjaga.
Sebelumnya, Kepala Desa Sabrang Zubairi Lutfi mengaku tidak akan mau menandatangani serahterima Jembatan tersebut, sebab sejak awal tidak pernah diajak rembukan.
" Kalau proyek ini nanti diserahterimakan ke Pemda, lalu tiba-tiba Pemerintah Desa diseret- seret , nggak mau saya tanda tangan, wong sejak awal tidak pernah dilibatkan,"ancamnya kemarin.(*)
Posting Komentar