Ngeklaim Pejabat Kementerian PUPR, Tiga Orang Ini Bungkam Soal Kerusakan Jembatan Gantung di Jember
Bungkam: Tiga Orang Mengaku Pengawai Kementerian PUPR ogah berkomentar soal Jembatan Ungkalan,Rabu (28/9) |
JEMBER,Kabardeso.com-Kabar soal Jembatan Gantung menuju Dusun Ungkalan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu , viral di pemberitaan media ini, tiba-tiba ada tiga pria mengaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Mereka mendatangi jembatan penghubung dusun Ungkalan Desa Sabrang dan Dusun Bregoh Desa Sumberejo itu, dengan mengendarai mobil dengan nomor polisi P 1292 WH, Rabu (28/9/2022) pada pukul 12:30 waktu sekitar.
Nampak, saat tiga laki-laki ini melakukan meninjau jembatan yang baru selesai dibangun pada 19 Desember 2021 garapan PT. Mahameru Citra Perkasa itu, tanpa pendampingan Perangkat Desa Sumberejo maupun Pegawai Pemerintah Desa Sabrang.
Namun, saat wartawan media ini sempat mencoba mengambil gambar kedatangan mereka, tapi justru malah diomelin. Bahkan tiga orang itu, juga menolak untuk diwawancarai.
"Aku ra weroh malahan, gak enak mas wong bagiane dewe-dewe," ujar salah seorang pria berbaju batik dan enggan menyebutkan namanya.
Menurutnya, kalau ingin menggali informasi proyek ini, langsung saja tanyakan pada pelaksananya. sebab, dia merasa tidak memiliki kewenangan atas kondisi jembatan rusak tersebut.
"Kosok ae mas, seng duwe duduk aku kok, saya cuma lihat kesini,"kata laki-laki dengan topi biru berlambangkan logo Kementerian PUPR.
Wartawan media ini, sempat mencoba mengejar tiga pria tersebut, namun mereka menolak, dan langsung masuk mobil, kemudian bergegas pergi sekitar pukul 13:30 waktu setempat.
Sementara kepala Desa Sabrang Zubairi Lutfi mengaku tidak mengetahui kedatangan tiga orang yang mengaku kementerian tersebut, sebab tidak pernah ada pemberitahuan maupun koordinasi sejak awal. "Nggak tau saya, nggak ada ini,"tanggap melalui telepon Whatsapp.
Pemerintah Desa (Pemdes) Sabrang, sejak awal tidak pernah mendapatkan surat pemberitahuan resmi dari dinas ataupun kementerian. Kata dia, yang masuk hanya dokumen permohonan izin dari rekanan.
"yang ada hanya surat dari PT. Mahameru, soal pembangunan jembatan ini, mengingat proyek ini berasal dari usulan Pokmas yang diketahui Kepala desa, dan Pemdes juga tidak pernah dilibatkan, mungkin juga Pokmasnya juga nggak dilibatkan soal proyek jembatan," kata Zubairi lagi.
Zubairi juga menyesalkan terkait pernyataan petugas tersebut, sebab kalau memang proyek jembatan itu dari Kementerian PUPR, seharusnya mereka tau. Karena jelas-jelas bangunannya sudah berdiri.
"La terus jembatan ini bisa berdiri, atas persetujuan siapa? dari pelaksana bilang tidak tau, dari Kementerian juga bilang tau, ini kok semua saling lempar bola," grutunya
Dia juga mempertanyakan maksud Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meresmikan jembatan gantung beberapa bulan lalu. Sebab proyek ini belum diserah terimakan.
"Saat Zulkifli Hasan meresmikan jembatan pun, nggak ada undang resmi, cuma kabarai lewat WA. Padahal proyek belum diserah terimakan, Kalau proyek ini nanti diserahterimakan ke Pemda, lalu tiba-tiba Pemerintah Desa diseret- seret , nggak mau saya tanda tangan, wong sejak awal tidak pernah dilibatkan,"ancamnya
Sekedar informasi, pembangunan Jembatan Gantung Ungkalan ini, menghabiskan anggaran senilai Rp2,8 Miliar. Selain itu, proyek ini merupakan usulan dari proyek pembangunan jembatan tersebut , merupakan usulan dari H. Sungkono selalu anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) (*)
Posting Komentar